Pada Semarak Ekonomi Syariah (SERIS) 2022 di UIKA Bogor
Dr. Efrita Norman MM, Ketua PD MES Bogor
Assalamulaikum Wr Wb
Segala puji dan syukur sama-sama kita haturkan ke hadlirat Allah SWT. Sholawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga para sahabat, para tabiin, tabit-baiin, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Tema "The Young Generation as the agent of change for Islamic Economy In The Future" pada Semarak Ekonomi Syariah (SERIS) kali ini sungguh menarik dan penting untuk dibicarakan. MES menyambut baik dan berharap kegiatan ini membawa kebaikan dan perbaikan buat kemajuan umat, bangsa dan negara ini.
Pemuda adalah aset terpenting dari sebuah Negara, bangsa, dan Agama. Pemuda bukan sekadar entitas kaum muda, milenial nan produktif. Pemuda adalah harapan dan tumpuan hadirnya regenerasi yang lebih baik, tumbuh mekarnya SDM unggul yang akan menentukan peradaban masa depan.
Yusuf Al-Qardhawi berkata, "Apabila ingin melihat suatu negara di masa depan, maka lihatlah pemudanya hari ini." Soekarno mengatakan: “.“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”,
Fakta sejarah banyak menunjukkan pemuda menjadi agen perubahan dan peradaban. Para asabiqunal awalun, mayoritas adalah pemuda. Dari sahabat kita mengenal:
1. Usamah bin Zaid (18 tahun) menjadi panglima, dimana anggotanya adalah para sahabat utama seperti Abu Bakar dan Umar.
2. Sa’d bin Abi Waqqash (17 tahun) pemanah hebat, termasuk dari enam orang ahlus syuro.
3. Al Arqam bin Abil Arqam (16 tahun) menjadikan rumahnya sebagai markas dakwah Rasul SAW selama 13 tahun.
4. Zubair bin Awwam (15 tahun) sudah menghunus pedang di jalan Allah.
5. Zaid bin Tsabit (13 tahun) penulis wahyu. Dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani sehingga menjadi penterjemah Rasul. Hafal kitabullah dan ikut serta dalam kodifikasi Al Qur’an.
6. Atab bin Usaid (18 tahun) diangkat oleh Rasul sebagai gubernur Makkah.
7. Mu’adz bin Amr bin Jamuh (13 tahun) dan Mu’awwidz bin ‘Afra (14 tahun). Membunuh Abu Jahal, jenderal kaum musyrikin, pada perang Badar.
8. Thalhah bin Ubaidullah (16 tahun). Orang Arab yang paling mulia. Berbaiat untuk mati demi Rasul Shallallahu’alaihi wasallam pada perang Uhud dan menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Nabi.
10. Ali bin Abi Thalib, pemuda pemberani, gudang ilmu, ahli hikmah, pemimpin bersahaja.
Generasi berikutnya:
11. Umar bin Abdul Aziz (22 th) menjadi Gubernur Makkeh dan Madinah, kemudian menjadi khalifah. Dalam 2,4 tahun membawa kemakmuran dan keadilan, mengikis habis KKN.
12. Muhammad Al Fatih (22 tahun) menaklukkan Konstantinopel ibu kota Byzantium pada saat para jenderal agung merasa putus asa.
13. Abdurrahman An Nashir (21 tahun) memimpin Andalusia mencapai puncak keemasannya. Dia tampil sebagai tokoh oerdamaian dan pelopor kebangkitan sains di Eropa.
14. Muhammad Al Qasim (17 tahun). Menaklukkan India sebagai seorang jenderal agung pada masanya.
Di luar itu banyak ulama dan ilmuwan Islam sudah banyak berkiprah sejak usia muda. Antara lain Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Syafi’I, Imam Ahmad, Imam Al-Ghazali, Ibnu Taymiah, Ibnu Qoyyim, Abu Yusuf, Fakhruddin Ar-Razi, dan banyak lagi.
Mereka semua adalah teladan khairu umah. Menguasi peradaban lebih 7 abad. Generasi yang selalu bekerja ikhlas, kerja keras, kerja tuntas. Generasi ulul albab yang menyeimbangkan kegiatan fikir dan dzikirnya. Generasi yang senantiasi bersyukur, bersabar dan tawakkal ilallah. Generasi yang hafidhun ‘alim dan qowiyyun amin. Generasi yang istiqomah dalam amar ma’ruf nahi munkar dan tuminu billah. Itulah syarat khairu ummah.
öNçGZä. uöyz >p¨Bé& ôMy_Ì÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/ cöqyg÷Ys?ur Ç`tã Ìx6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3 öqs9ur ÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$# tb%s3s9 #Zöyz Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB cqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÊÊÉÈ
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.(QS 3:110)
Para ilmuwan Muslim dulu, untuk belajar butuh perjalaan sampai ribuan km. Kini, dengan modal kuota internet, kita bisa baca ilmu apa pun dimana pun, kapan pun.
Jika Soekarno butuh 10 pemuda untuk mengguncang dunia, kini ada 65 juta pemuda dio Indonesia. Mayoritas Muslim. Jika sabar, menurut Al-Anfal 65, bisa mengalahkan 10 lawan. 20 à 200, 100 à 1000. Atau minimal 100 à 200 lawan, jika keabaran dan ketakwaan standar.
Untuk, pengembangan ekonomi syariah sudah ada KNEKS dimpimpin Presiden dan Wapres Muslim. Master Plan ada. Kurang apalagi?
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”